Rabu, 26 Oktober 2011

Visi dan Misi Alfamart


Alfamart adalah suatu perusahaan dagang aneka produk, merupakan minimarket pertama di Indonesia yang berhasil mendapatkan ISO 9001 : 2000. Dan telah membuka gerai hingga 2000 toko. Adapun visi dan misi yang dimiliki oleh alfamart.

Pengertian Visi
Suatu keinginan perusahaan terhadap keadaan di masa datang yang diinginkan/dicita-citakan
oleh seluruh personel perusahaan dari jenjang yang paling atas sampai yang paaling bawah    (sampai pesuruh sekalipun).

Visi Dan Misi Alfamart
Motto :
Belanja puas , harga pas
Visi             :
Menjadi jaringan distribusi retail terkemuka di Indonesia yang dimiliki oleh masyarakat luas. Berorientasi kepada pemenuhan kebutuhan masyarakat dan segala harapan konsumen, serta mampu bersaing secara  globlal.
Misi          :
Memberikan kepuasan konsumen dengan cara : memberikan produk yang berkualitas terbaik dan memberikan pelayanan yang ramah.
Membangun organisasi globlal yang terpercaya, sehat, dan bermanfaat.
Ikut serta dalam membangun Negara dengan cara menumbuh kembangkan jiwa wiraswasta.

Menentukan Tujuan   :
1.     Spesifik
2.     Terukur
3.     Dicapai
4.     Realitis
5.     Tepat waktu
Didirikan pada tanggal 22 Pebruari 1989 oleh Djoko Susanto, PT. Sumber Alfaria Trijaya Tbk. (Alfamart/Perseroan) selama 20 tahun tetap setia melayani berjuta keluarga Indonesia dengan menyediakan kebutuhan sehari-hari yang berkualitas namun dengan harga terjangkau.
Dari sudut pandang industri bidang usaha minimarket mampu bertahan di tengah-tengah ketidakpastian ekonomi, seperti resesi. Konsumen berupaya menjaga konsumsi kebutuhan pokok, walaupun di tingkat yang lebih rendah. Dengan demikian, tingkat penjualan di gerai-gerai ritel konsumen seperti Alfamart tidak terpengaruh secara drastis.
Sejalan dengan visi kami menjadi ‘Jaringan ritel terbesar di Indonesia yang memberdayakan pengusaha kecil dan memenuhi kebutuhan konsumen’, gerai-gerai Alfamart menawarkan produk-produk kebutuhan seahri-hari. Setiap toko beroperasi berdasarkan filosofi ‘toko komunitas’, yaitu toko yang berlokasi di wilayah pemukiman dan menawarkan layanan yang efisien serta kemudahan untuk dicapai dari rumah.
Keunikan penawaran kami didasarkan pada pemahaman atas kebutuhan konsumen dengan menawarkan kebutuhan pokok dengan harga yang terjangkau, layanan yang ramah dan bersahabat, suasana berbelanja yang bersih dan nyaman, serta lokasi yang mudah dijangkau.
Alfamart bertujuan untuk membantu usaha kecil dan menengah terutama koperasi, pondok pesantren, yayasan sosial, dan organisasi sosial sejenis untuk memiliki usaha yang berkesinambungan dan menguntungkan secara efisien, yaitu dengan menjadi terwaralaba Alfamart. Semua aktifitas tersebut didukung oleh manajemen sumber daya manusia yang berbasis perencanaan dan pengembangan organisasi, pedoman jalur karir, administrasi personalia yang akurat, manajemen kinerja dan remunerasi, serta pelatihan dan pengembangan berbasis kompetensi.
Sejalan dengan visinya, Perseroan tetap aktif mengembangkan para pengusaha kecil dan menengah melalui program Store as Sales Point (SSP) dan kios, bekerjasama dengan pemerintah daerah.
Lingkungan perusahaan internal adalah lingkungan yang dapat dikendalikan , diantaranya yaitu budaya. Alfamart juga mempunyai kebudayaan adalah:
1.     Inovasi untuk kemajuan yang lebih baik lagi.
2.     Kepuasan para pelanggan/konsumen.
3.     Kualitas dan produktivitas tertinggi.
4.     Kerjasama team.

Sumber           : http://www.alfamartku.com/page/read/p2/visi-misi-dan-nilai http://corporate.alfamartku.com/data/File/AlfaMartAR-010609.pdf Alfamart Taman Galaxi

Sabtu, 08 Oktober 2011

BUMN dan BUMS

BUMN adalah Badan Usaha Milik Negara, perusahaan atau badan usaha yang kepemilikannya di miliki oleh Negara.
Ciri-ciri BUMN :
-Mencari keuntungan
-Melayani umum
-Mayoritas modal adalah negara,
-Bertujuan menciptakan kemakmuran rakyat
-Tunduk kepada hokum yang berlaku

Jenis-jenis BUMN :
-Perusahaan Perseroan ( Persero ), Perusahaan Negara yang bertujuan mencari keuntugan.
contoh: PT Jasamarga, Bank BNI, PT Asuransi Jiwasraya, PT PLN

-Perusahaan Umum ( Perum ), Perusahaan Negara dengan tujuannya tidak lagi melayani kepentingan umum tetapi sudah profit oriented. contoh: Perum Pegadaian, Perum Jasatirta, Perum DAMRI, Perum Perhutanan

-Perusahan Jawatan ( Perjan), Perusahaan Negara yang seluruh modalnya dimiliki oleh pemerintah dan bertujuan melayani kepentingan umum.
contoh: Perjan kereta api dan Perjan penggadaian

BUMS adalah Badan Usaha Milik Swasta, perusahaan atau badan usaha milik swasta baik seseorang maupun beberapa orang.
Jenis-jenis BUMS  :
-Perusahaan Perseorangan, Perusahaan yang modal dan tanggung jawab nya dipegang oleh seseorang secara pribadi. Contoh: toserba dan restaurant.

-Firma, Satu usaha yang dijalankan antara 2 orang atau lebih. Contoh: Konsultan hokum dan Pengacara.

-Persekutuan komanditer (CV), suatu persekutuan  terdiri atas beberapa orang yang menjalankan usaha dan beberapa orang yang hanya menyerahkan modal saja.

-Persekutuan terbatas (PT), suatu persekutuan dengan modal yang berasal dari pengeluaran saham dan dijalankan oleh 2 orang atau lebih.  Terdapat 2 jenis PT berdasarkan sahamnya :
1. PT terbuka Dalam PT ini, sahamnya terdaftar di bursa efek. Saham dapat dimiliki oleh masyarakat umum.
2. PT tertutup Saham dalam PT ini sifatnya terbatas, jumlahnya tidak banyak & pemegang saham biasanya saling mengenal.
Tujuan BUMS :    
-Memperluas usahanya
-Mendapatkan keuntungan
-Meningkatkan kesejahteraan masyarakat
-Memperluas lapangan pekerjaan
Contoh BUMS :
PT Astra, PT Panasonic, PT Indofood, PT Maspion, PT Indosiar, hotel dan lain-lain.

Cateris Paribus

   Cēterīs pāribus adalah istilah dalam bahasa Latin, yang secara harafiah dalam bahasa Indonesia dapat diterjemahkan sebagai "dengan hal-hal lainnya tetap sama", dan dalam bahasa Inggris biasanya diterjemahkan sebagai "all other things being equal."
   Dalam ilmu ekonomi, istilah ceteris paribus seringkali digunakan, yaitu sebagai suatu asumsi untuk menyederhanakan beragam formulasi dan deskripsi dari berbagai anggapan ekonomi.
Sebagai contoh, dapatlah dikatakan bahwa:
Harga dari daging sapi akan meningkat — ceteris paribus — bila kuantitas daging sapi yang diminta oleh pembeli juga meningkat. Dalam contoh tersebut, penggunaan ceteris paribus adalah untuk menyatakan hubungan operasional antara harga dan kuantitas suatu barang (daging sapi). Ceteris paribus di sini berarti bahwa asumsi yang diambil ialah mengabaikan berbagai faktor yang diketahui dan yang tidak diketahui yang dapat memengaruhi hubungan antara harga dan kuantitas permintaan. Faktor-faktor tersebut misalnya termasuk: harga barang substitusi (misalnya harga daging ayam atau daging kambing), tingkat penghindaran risiko para pembeli (misalnya ketakutan pada penyakit sapi gila), atau adanya tingkat permintaan keseluruhan terhadap suatu barang tanpa memperhatikan tingkat harganya (misalnya perpindahan masyarakat kepada vegetarianisme).




GAMBATTE


Tahukah Anda apa arti GAMBARU?.  Gambaru adalah berjuang mati-matian sampai titik darah penghabisan. Pada praktik sehari-hari bangsa Jepang terbiasa dengan
motto gambattekudasai (ayo berjuang lebih lagi), taihen dakedo, isshoni gambarimashoo (saya tau ini sulit, tapi ayo berjuang bersama-sama), motto motto kenkyuu shitekudasai (ayo bikin penelitian lebih dan lebih lagi).

Gambaru itu bukan hanya sekadar berjuang ala kadarnya lalu cepat menyerah dan malas jika bertemu banyak rintangan, ya udahlah….. ya...berhenti aja.
Menurut kamus bahasa jepang sih, gambaru itu artinya : "doko made mo nintai shite doryoku suru" (bertahan sampai kemana pun juga dan berusaha abis-abisan)
Gambaru itu sendiri, terdiri dari dua karakter yaitu karakter "keras" dan "mengencangkan".

Jadi image yang bisa didapat dari paduan karakter ini adalah "mau sesusah apapun itu persoalan yang dihadapi, kita mesti keras dan terus mengencangkan diri sendiri, agar kita bisa menang atas persoalan itu" (maksudnya jangan manja, tapi anggap semua persoalan itu adalah sebuah kewajaran dalam hidup, namanya hidup emang pada dasarnya susah, jadi jangan berharap gampang, pokoknya bagi bangsa Jepang persoalan hidup hanya bisa dihadapi dengan gambaru, titik.).

Gambaru sebagai falsafah hidup bangsa Jepang mulai diperkenalkan sejak balita mulai si anak mengenal bangku sekolah seperti mengenakan baju di musim dingin mesti yang tipis-tipis biar tidak manja terhadap cuaca dingin, Di dalam sekolah tidak boleh pakai kaos kaki karena kalo telapak kaki langsung kena lantai itu baik untuk kesehatan, sakit-sakit sedikit cuma flu atau demam 37 derajat tidak usah bolos sekolah, tetap dihimbau masuk dari pagi sampai sore, dengan alasan, anak akan kuat menghadapi penyakit jika ia melawan penyakitnya itu sendiri. Sehingga anak-anak di Jepang sering mengucapkan gambare! faitoooo! (…. ayo berjuang, ….. ayo fight!). Pokoknya jangan manja sama masalah deh, gambaru sampe titik darah penghabisan it's a must!

Mari kita belajar manakala bangsa Jepang menghadapi 3 musibah sekaligus tsunami, gempa bumi dengan kekuatan 9.0 dan ancama radiasi nuklir akibat kebocoron PLTN di jepang bagian timur.
Wajar jika kemudian pemerintah dan masyarakat jepang panik kebingungan karena bencana ini. Wajar jika mereka kemudian mulai merasa galau, menangis dan tidak tau mesti berbuat apa.

Bahkan untuk skala bencana sebesar ini, rasanya bisa "dimaafkan" jika stasiun-stasiun TV memasang sedikit musik latar ala lagu-lagu ebiet yang mendayu-dayu, mengeksploitasi kesedihan dan membuat video klip tangisan anak negeri yang berisi wajah-wajah korban bencana yang penuh kepiluan dan tatapan kosong tak punya harapan. Bagaimana tidak, tsunami dan gempa bumi ini benar-benar menyapu habis seluruh kehidupan yang mereka miliki. Sangat wajar jika kemudian mereka tidak punya harapan.

Tapi apa yang terjadi pasca bencana mengerikan ini?

Dari hari pertama bencana, TV Jepang tidak memutar lagu-lagu sedih ala ebiet. Tidak ada rekening dompet bencana alam khas televisi atau media Indonesia. Tidak ada Video klip tangisan anak negeri. Tiga unsur itu (lagu ala ebiet, rekening dompet bencana, video klip tangisan anak negeri), sama sekali tidak disiarkan di TV.
Tapi Inilah yang terlihat di stasiun-stasiun TV Jepang pada saat awal kejadian musibah itu datang:

1. Peringatan pemerintah agar setiap warga tetap waspada

2. Himbauan pemerintah agar seluruh warga jepang bahu membahu menghadapi bencana (termasuk permintaan untuk menghemat listrik agar warga di wilayah tokyo dan tohoku tak lama-lama terkena mati lampu)

3. Permintaan maaf dari pemerintah karena terpaksa harus melakukan pemadaman listrik terencana

4. Tips-tips menghadapi bencana alam

5. nomor telepon call centre bencana alam yang bisa dihubungi 24 jam

6. Pengiriman tim SAR dari setiap perfektur menuju daerah-daerah yang terkena bencana

7. Potret warga dan pemerintah yang bahu membahu menyelamatkan warga yang terkena bencana
8. Pengobaran semangat dari pemerintah yang dibawakan dengan gaya tenang dan tidak emosional : mari berjuang sama-sama menghadapi bencana, mari kita hadapi (government official pake kata norikoeru, yang kalo diterjemahkan secara harafiah : menaiki dan melewati) dengan sepenuh hati

9. Potret para warga yang terkena bencana, yang saling menyemangati :

Suatu ketika ada yang sedang mencari istrinya, dan sudah lama tidak bertemu, air mukanya sudah terlihat galau dan putus asa, tapi tetap tenang dan tidak emosional, seorang nenek-nenek menyemangatinya di tempat pengungsian : gambatte sagasoo! kitto mitsukaru kara. Akiramenai de (ayo kita berjuang cari istri kamu. Pasti ketemu. Jangan menyerah)

Ini negeri yang luar biasa, dengan sumber daya alamnya yang sangat terbatas, negeri yang alamnya keras, tapi bisa maju dan punya mental sekuat baja, karena : falsafah gambaru-nya itu. Dan, gambaru sudah lebih dari cukup untuk menghadapi segala persoalan dalam hidup.

Gambatte Sagasoo! 
sumber : http://ceritainspirasi-arif.blogspot.com/2011/03/makna-gambaru-bagi-masyarakat-jepang.html