Minggu, 10 November 2013

korelasi antara Bahasa Indonesia dengan Akuntansi

Definisi Bahasa Indonesia
          Pada dasarnya bahasa adalah alat yang digunakan oleh lebih dari satu orang untuk berkomunikasi. Bahasa juga bisa dijadikan sebuah lambang pada suatu negara untuk di akui oleh negara yang lainnya. Sebagai alat komunikasi, bahasa dipakai untuk menghubungkan perbedaan, persamaan serta berbagai perabadan dari zaman dahulu hingga sekarang.

Fungsi Bahasa
·       Bahasa sebagai alat komunikasi
Bahasa sudah digunakan sejak zaman nenek moyang kita, untuk berinteraksi dengan orang lain guna menyampaikan maksud yang ada di dalam hati dan fikiran seseorang. Dengan menggunakan bahasa, manusia dapat berhubungan dengan alam sekitarnya, terutama dengan manusia lainnya. Melalui bahasa pulalah manusia dapat bekerja sama dengan manusia lainnya untuk mencapai suatu tujuan. 

·       Bahasa sebagai alat ekspresi diri
Bahasa merupakan wujud dari ekspresi diri, karena melalui bahasalah manusia dapat menyatakan secara terbuka, segala sesuatu yang tersirat di dalam pikirannya kepada orang lain dengan gayanya masing-masing. Ada banyak hal yang menyebabkan manusia mengekspresikan dirinya melalui bahasa , diantaranya untuk membebaskan diri dari tekanan emosi, untuk mengungkapkan kebahagiaan yang tengah dirasakan, untuk menarik perhatian orang lain dan lain sebagainya.

·       Bahasa sebagai alat integrasi dan adaptasi sosial
Bahasa merupakan alat yang digunakan untuk berintegrasi dan beradaptasi dengan lingkungan sekitar. Bahasa yang digunakan hendaknya harus sesuai dengan kondisi daerah/Negara setempat. Misalnya apabila kita berada di Korea, kita tidak mungkin menggunakan bahasa Sunda untuk berinteraksi dengan penduduk sekitar, karena penduduk korea tidak mungkin mengerti dengan bahasa yang kita gunakan. Oleh karena itu kita harus menyesuaikan bahasa dimana kita berada.

·       Sebagai alat control sosial 
Bahasa mempengaruhi sikap, tingkah laku, serta tutur kata seseorang. Apabila seseorang berbahasa dengan menggunakan bahasa yang kasar itu merupakan cerminan diri orang tersebut. Oleh karena itu kontrol sosial melalui bahasa sebaiknya ditanamkan pada diri seseorang sejak dini agar seseorang dapat berinteraksi dengan baik di masyarakat. 

Definisi Akuntansi
          Akuntansi adalah suatu proses pengidentifikasian, pengukuran, pencatatan, dan pelaporan transaksi ekonomi (keuangan) dari suatu organisasi / entitas yang dijadikan sebagai informasi dalam rangka mengambil keputusan ekonomi oleh pihak - pihak yang memerlukan. 

Korelasi antara Bahasa Indonesia dengan Akuntansi

Hubungan kedua nya sangatlah erat, untuk memberikan semua informasi akuntansi. misalnya informasi tentang pelaporan transaksi ekonomi akan tersampaikan dengan jelas dan mudah dimengerti karena dalam satu bahasa yaitu Bahasa Indonesia. Sehingga mudah untuk mengambil keputusan oleh pihak-pihak yang memerlukan.

sumber :

Kamis, 18 April 2013

Hak Kekayaan Intelektual (HAKI)

Bab 11 by Irna Indriani

Wajib Daftar Perusahaan

Bab 9 by Irna Indriani

Hukum Dagang ( KUHD )

Bab 6,7 by Irna Indriani

Hukum Perjanjian

Bab 5 by Irna Indriani

Hukum Perikatan

Bab 4 by Irna Indriani

Hukum Perdata

Bab 3 by Irna Indriani

Subyek dan Obyek Hukum

Bab 2 by Irna Indriani

Pengertian Hukum & Hukum Ekonomi

Bab 1 by Irna Indriani

Rabu, 23 Januari 2013

Grand Strategi untuk Mengoptimalkan Peluang Koperasi

Mengoptimalkan Peluang Koperasi

Dalam tinjauan peluang, sesungguhnya pada koperasi telah melekat peluang saat koperasi itu pertama kali berdiri. Dalam konteks pemasaran, kumpulan orang merupakan kumpulan kebutuhan yang berarti juga kumpulan peluang. Apalagi ketika koperasi menerapkan prinsip sukarela dan terbuka, maka pertumbuhan jumlah anggota identik pula dengan peningkatan peluang.  

Melalui komunikasi intensif, ragam peluang berbasis kebutuhan anggota akan terpetakan, baik peluang berdimensi konsumsi maupun yang berdimensi produktif.  Dari pemetaan ini selanjutnya memasuki tahap penentuan pilihan aktivitas. Sebagai catatan, ketika melakukan pemetaan pada sisi peluang berdimensi konsumsi, maka spirit yang diusung adalang “mencerdaskan” penggunaan pendapatan. Artinya, aktivitas usaha berbasis kebersamaan ini harus berorientasi pada penciptaan efisiensi kolekif, sehingga anggota merasa lebih diuntungkan.  Sementara itu, pada tindaklanjut peta kebutuhan berdimensi produktivitas anggota, maka sepatutnya koperasi mengambil tanggungjawab dalam pemberian support manajemen, teknologi, akses pasar dan akses permodalan.  Pada mekanisme dan pemilihan aktivitas yang demikian, maka relevansi aktivitas koperasi dengan kepentingan anggota menjadi begitu nyata. Pada titik inilah kesejahteraan anggota linier dengan pertumbuhan dan perkembangan koperasi. Inilah yang didefenisikan sebagai kebersamaan berlabel prroduktif, dimana bergabungnya setiap orang akan memberi implikasi positif bagi perkembangan dirinya maupun perkembangan organisasinya. Dengan demikian, anggota tidak akan menjadi korban eksploitasi strategi yang diterapkan oleh koperasi. Sebaliknya, setiap aktvitas koperasi akan didukung oleh segenap anggota karena mereka menyadari bahwa apapun yang dilakukan koperasi sesungguhnya adalah untuk peningkatan kualitas hidup mereka.

Dalam memanfaatkan peluang, koperasi juga harus menjunjung tinggi etika dimana aktivitas koperasi jangan sampai melindas apa yang sudah dijalankan oleh anggotanya, kecuali anggota tersebut melakukan praktek-praktek eksploitatif yang merugikan sebagian besar anggota koperasi lainnya. Koperasi jangan sampai bersaing dengan anggotanya, karena koperasi hadir untuk memperkuat kapasitas anggotanya. Sebaliknya, anggota juga tidak boleh egois sehingga mengorbankan kepentingan mayoritas anggota lainnya. Kode etik semacam ini lah yang merupakan contoh lain dari kebijakan dan kebijaksanaan yang selalu di usung oleh koperasi.

Namun demikian, koperasi secara kelembagaan bukan di haramkan untuk mengembangkan peluang lainnya di luar kepentingan anggotanya secara langsung. Misalnya, koperasi berada di lingkungan yang terdapat peluang pengembangan sebuah usaha potensial. Kalau memang anggota melihat dan menyepakati hal itu sebagai sesuatu yang harus ditindaklanjuti bersama, mengapa tidak?. Hanya saja, dalam proses pengelolaannya tetap memegang tegung nilai-nilai dan prinsip-prinsip koperasi sehingga koperasi tidak kehilangan jati dirinya dan kemudian terjebak pada praktek eksploitatif.

Sumber :